Dan lari kebagian block silinder kita lengserkan piston yang standarnya 56,5mm kita bisa sih pakai punya tiger dengan juga ganti block silinder punya tiger sekalian lah yah untuk dana terbatas bisa sih menggunakan merk npp atau mpm sih daripada yang AHM tapi akan merogoh kocek hingga separuhnya. Wauw. Dengan konsep diameter piston tiger yang kita pakai 64,5mm maka klepnya bisa kita memakai dengan berdiameter 32mm untuk in nya bisa pakai punya tiger juga. Daripada harus juga beli kop atau cylinder head tiger haha wah bisa separuh dari total setting kop plus ganti klep itu haha.
Untuk ruang bakar saat kompresi tidak boleh melebihi ambang 11. Karna semakin terlalu padat kompresi .riskan resiko akan terjadinya detonasi tinggi semakin meningkat, dan membutuhkan bahan bakar ber oktan tinggi juga mau pakai pertamax plus mulu haha. Untuk menghasilkan tenaga yang saat putaran tinggi mengisi terus kita tidak perlu kompresi yang sangat tinggi tentunya kan udah 200cc, maka pilihan kompresi di angka 10:1 dirasa sudah cukup untuk melontarkan tenaga besar menuju roda belakang.
Yah untuk mesin200cc dengan piston 64,5mm dan stroke 62,5mm, dirasa RPM kita tidak ingin puncak tenaga yang begitu tinggi di RPM 9,000rpm melainkan di limit 11,000rpm, supaya mesin teteap bisa diapakai harian. Dengan rumus porting dari velocity kita temukan di angka 28,5mm. Dan dikiri kanan bushing klep memakai perbandingan 110% dari diameter klep in. Untuk porting buang dihaluskan dan dipolish agar gas buang keluar dengan lancar.
Porting head korek harian |
Untuk pengkabutan bb kita serahkan dengan menggunakan karburator PE28mm, buatan Thailand itu lebih murah ketimbang harus beli PWK28mm, hmmm bajetnya lurr hehe.
Oh iya lur untuk noken as pun range liftnya dikisaran 23% dari diameter klep in, jika kelp in dengan ukuran 31,5mm maka valve liftnya diperbolehkan di angka 7,2mm. Dibagi dengan rasio rocker arm ketemu lift noken as di angke 6,5mm. Jadi sebaiknya liftnya dipapas 0,7mm saja ga harus sampai menyentuh angka 1mm. Karna agar saat tenaga putaran atas bahan bakar akan terus mengisi dan juga tentunya yang terus terisi panjang.
Untuk sektor pengapian kita pakai CDI shogun untuk pengapian dc ,ataupun CDI Honda Grand untuk tipe pengapian yang ac, dengan koil kita bisa mengaplikasikan punyanya Yamaha Scorpio. Intinya janganlah terpacu pada embel embel racing yang untuk motor harian lur , ya bagus sih dengan sparepart racing untuk cdi tapi kalau pakai standar bukan racing aja sudah dirasa cukup untuk menjadikan sebagai raja jalanan haha mengapa harus racing haha.
Untuk saluran buangataupun exhaust atau kanalpot cukup kasih tukang las yang handal untuk sedikit membobok knalpot dengan spek mesin yang kita buat dan yang terpenting gas buang mampu terlepas sempurna lur!!
Dan saat tes dijalan mampu imbangi scorpio kohar yang dirasa cukuplah ya untuk diajak touring keluar kota dengan dulur-dulur semuanya hehe. Plor plor gass lurr hehe.
0 komentar:
Post a Comment