Dalam riset kali ini block standar dari vixion kita lengserkan, dan diganti dengan block cylinder baru dengan piston berdiameter 62mm.Dengan rumus 0.35x diameter piston. Dengan hasil 21,7mm dikalikan exhaust valve ataupun katup buang , ketemu deh 19mm. Langsung saja porting head silinder atau kop nya.
Dengan perhitungan yang akurat dari sang mekanik Rossy Motor yap mendekatilah dengan arah sudut dan flow yang benar. Kuncian flownya yang tetap di area sekitar klep. Desain porting “hi velocity” adalah kunci titik porting sudah dimengerti oleh sang mekanik kita, dengan bertujuan menghilangkan hambatan. Dengan aliran udara yang lebih banyak tak terpatok dalam ukuran millimeter,melainkan kecepatan, dengan sigmat digital dan caliper digital bukan acuan hehehe.
Tenaga mesin disettting dengan konfigurasi dan kolaborasi yang sangat indah dan dibuat dengan sepenuh hati seperti anak sendiri haha dengan durasi 250 derajat in dan 252 derajat ex dengan Lc 106. Untuk chamsaft liftnya disetting hingga 8,4mm yang dirasa cukup untuk menguasai medan touring, gas poll lah hehe.
Meski lift ga lebih dari 9mm, pir klep tetap harus diganti supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,dengan aplikasi pir klep racing milik TDR pastinya. Karna bisa saja saat delimiter 12ribu ga cepet lesu letih hehe, walaupun kami tahu kalau pir klep standar masih mampu.Ya dalam mesin injeksi harus akurat pastinya dengan ukuran yang akan dibuat, dengan kompresi kita patok di angka 11,5:1, Kalo digeber gas ga bakal ngelitik bunyinya. Kalo diharuskan sih bore up bisa sampai 65mm biar jadi 30dk.
Oh iya untuk putaran atasnya sih, kita sendiri main di throttle body yang kita reamer, daripada beli racing yang ya lumayan lah haha, jangan lupa untuk menginstall velocity stack!! Ini sangat berpengaruh loh lur , liat aja pas diroad race banyak yang mengaplikasikannya.
ECU Tunning. Yap kita memilih Daytona pro ECU, yap karna ada user interface juga untuk Daytona pro ECU ini yang baik ditampilan tabel diagram, tampilan 2D,grafik 3D, maupun pointer titik-titik mana yang telah dirubah. Fitur setting yang lengkap, fuel base map, ignition timing, acceleration, deceleration, injector timminjg dan segala fitur set up lain yang mendukung kemudahan tuner dalam mensetting ECU sesuai kapasitas mesin. Finishing pada ECU bisa memberi ekstra 2-3 dk, terlebih bila performa otak ECU dalam mengkomputerisasi data secara cepat dan dapat diandalkan.
Dengan sensor afr yang menera perbandingan udara v bahan bakar, tinggal atur map sesuai target afr terhadap performa yang diinginkan. Jangan lupa untuk selalu tes ridding dijalan biar saat dipakai touring tidak ada trouble maker lagi haha, dan hasil yang tidak mengecewakan saat dites berdampingan dengan mio ffa200cc ya agak kalah pada saat putaran bawah maklum lah ffa drag Cuma buat 201m haha tapi tenaga putaran atas malah mengisi terus tanpa ada sedikit hambatan kelelahan sang vixion itu sendiri hehe.
Tetap optimis, selalu berinovasi dengan karya-karya yang akan kami riset lagi.
tukang jiplak artikel
ReplyDelete